Rabu, 23 Desember 2009

Agar hasil jepretan terang dan enggak nge-Blur

Karena keterbatasan budget, saya selalu membeli digital kamera untuk kelas pemula atau istilah keren nya: point-and-shoot, semuanya serba otomatis sehingga tidak memberi kesempatan kita untuk mengatur kecepatan rana, lebar bukaan, dsb.

Dengan demikian kamera jenis ini biasanya menghadapi masalah jika harus memotret tanpa lampu blitz pada keadaan cahaya rendah, misalnya saat kita ingin mengabadikan suasana sore hari. Jika kita memaksakan memotret tanpa blitz, maka kecepatan rana akan otomatis menjadi lambat dan berakibat gambar menjadi blur.

Jika yang diambil gambarnya adalah obyek diam (gedung, pohon, kendaraan yg sedang parkir, dsb.) maka masih ada harapan untuk membuat foto yang tajam dalam keadaan cahaya terbatas.

Jika kita perhatikan, yang membuat gambar blur adalah si pemotret itu sendiri (kita) yang secara tidak sadar menggoyangkan kamera saat menekan tombol shutter. Ini diperparah lagi dengan ringannya kamera digital umumnya yang untuk kelas pemula. Saking ringannya maka goyangan sedikit saja efeknya bisa sangat nampak.

Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi blur akibat goyangan adalah:

1. Biasakan menekan tombol shutter dengan perlahan tapi pasti, jangan menekan mendadak seperti orang tancap gas :)

2. Gunakan tripod jika tersedia

3. Jika tidak ada tripod, gunakanlah payung, tempat sampah, tiang listrik/lampu sebagai tumpuan tangan Anda.

4. Jika tidak ada tumpuan, gunakan lutut atau dada Anda sebagai tumpuan.

5. Gunakan self-timer (biasanya dalam 10 detik) daripada menekan tombol shutter secara manual.

Contoh foto di bawah diambil dari kursi baris paling belakang di lantai atas sebuah bis kota (double decker). Waktu pengambilan pukul 6 sore dalam cuaca mendung dan tanpa blitz. Saya tidak membawa tripod dan hanya mengandalkan tangan yang bertumpu pada lutut. Shutter tidak ditekan secara manual tetapi memanfaatkan self-timer 10 detik. Tentu saja foto dijepret saat bus sedang berhenti di halte untuk menaikkan/menurunkan penumpang. :)



Selamat mencoba!
»»  Baca Selengkapnya Disini...

Memotret Objek dengan background Langit Biru

Saat melakukan pemotretan outdoor, kadang kita tergiur untuk memotret orang/objek dengan background langit biru (cerah). Biasanya kondisi ini dapat diperoleh pada siang hari (diatas jam 10). Akan tetapi, biasanya hasil yang diinginkan tidak sesuai harapan, misalnya objek dalam foto tersebut menjadi siluet atau background langitnya menjadi putih (over).

Hal ini terjadi karena lightmeter kita tertipu oleh kondisi pencahayaan yang sulit, yakni latar belakang terlalu terang (langit biru yang cerah) sedangkan objek lebih gelap dari background langit. Sehingga ketika kita melakukan metering ke langit objek tadi menjadi siluet, sedangkan bila kita melakukan metering ke objek, langit menjadi putih.

Kondisi tersebut dapat diatasi dengan penggunaan lampu flash. (blitz) Tujuannya agar objek dan background terlihat jelas (tidak over ataupun siluet). Berikut ini langkah-langkah pemotretannya :

1. Aturlah angle dan komposisi foto yang akan dibuat.

2. Gunakan mode manual pada kamera.

3. Aktifkan lampu flash (blitz)

4. Aturlah shuter speed yang aman agar kamera stabil (tidak goyang), biasanya 1/ISO atau 1/focal length lensa.

5. Lakukan metering ke langit, kemudian atur aperture sehingga indicator lightmeter kamera menunjukan exprosure yang under (bisa ½ ,1, atau malah 2 stop), biasanya dengan cara mengecilkan aperture, lalu atur focus.

6. Terakhir, pencet shuter kamera anda.

Teknik diatas terkadang memunculkan error berupa obyek yang difoto sedikit over. Hal ini bisa diatasi dengan mengecilkan aperture kamera dan menurunkan intensitas lampu flash. Jarak pemotretan dengan objek juga perlu diperhatikan dalam teknik ini. Jika menggunakan flash internal (GN 12-15), maka jarak pemotretan antara kamera dan obyek tidak boleh terlalu jauh (1-2 meter), sedangkan jika menggunakan flash external dengan GN yang lebih besar, maka jarak pemotretan boleh lebih jauh.

Berikut ini beberapa hasil negatif foto dari teknik diatas. Pemotretan dilakukan di Katumiri, Bandung sekitar jam 11 siang. Kamera yang digunakan adalah Canon PS A620 dengan mode manual, output flash=full.

Model : Jani dan Lina.




F/8 1/400 ISO 100

F/8 1/400 ISO 100

Sekian sharing dari kami, mudah-mudahan artikel ini bermanfaat, jika ada yang kurang berkenan, mohon dimaafkan. Terima Kasih

»»  Baca Selengkapnya Disini...

Kamis, 29 Oktober 2009

Penerbitan BLOG baru dari "Bolak-baliK"

temen-temen !!!
TUKANG FOTO SEKARANG PUNYA BLOG LHO...
Buat temen-temen yang pernah ngerasa skul-nya kita datengin, jangan lupa buat terus update bLog ini ye. Ini bLog puya "Bolak-baliK design creative", yang berada dibawah naungan "Rahmah Grafika" . Bapak Bosnya tun namanya Pak IPIT, yang orangnya gendut pendek kaya orang cina. Kalo yang masih muda agak gemuk tinggi tuh namanya AGUNG, kalo yang agak kurusan dikit, namanya ADHIE. Sisanya yang jarang keliatan tuh biasanya temen yang kita minta bantuannya buat bantuin foto.
Sekolah yang sampe saat ini masih langganan kita tuh : SMKN 4 Rorotan, SMK PGRI 11 Rorotan, SMAN 115 Rorotan, Budhi Warman I (SMP, SMA, SMK) Kramat Jati, Budhi Warman II (SMA, SMK) Cijantung, SMAN 101 Joglo, SMKN 29 (Penerbangan) Blok M, SMK Pelayaran Jakarta Warakas, SMA Yappenda Tg. Priok, dll..
Temen-temen yang
udah liat dan baca bLog ini, tolong ye di sebarin ke semua temen-temennya. Nanti disini bisa cari kenalan, sharing, trus kalo ada yang mo minta fotonya tinggal bilang aja trus kirimin emailnya, nanti dikirimin deh..
Sampai Jumpa ya, Tolong sebarkan berita baik ini sama teman-teman, he...he....
»»  Baca Selengkapnya Disini...